Minggu, 16 Agustus 2009

Bad Habbit @ peringatan kemerdekaan RI...sebuah tinjauan...

Pagi ini saya mengikuti upacara peringatan kemerdekaan di alun-alun. Peserta upacara terdiri atas para siswa mulai dari SD sampai SMA, para guru dalam seragam PGRI dan Korpri,serta para pegawai kantor dalam seragam Korpri. Upacara yang seharusnya dijalankan dengan khidmat untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan yang telah memberikan tenaga, keringat, darah dan air matanya untuk memperjuangkan kemerdekaaan untuk negara ini; Namun terusik oleh perilaku yang sepertinya sudah jadi habbit,...bad habbit.

Persiapan upacara dilaksanakan. Masing-masing petugas mempersiapkan tugasnya masing-masing...
Jam 8.00 para peserta upacara sudah berbaris dengan rapi di lapangan.
Jam 8.30 para peserta mulai goyah. Sedikit demi sedikit siswa mulai mundur ke tempat teduh. sedangkan para guru yang membimbingnya tidak mengeluarkan larangan atau menyuruh mereka kembali ke dalam barisan. Para petugas satpol PP skeptis, tidak melarang ataupun mengiyakan.
Jam 09.00 wakil bupati memasuki lapangan.
Jam 09.10 Bupati memasuki lapangan.
Kondisi peserta masih amburadul. Sebagian besar siswa masih ada di tempat teduh. Puncaknya kepala satpol PP mengistruksikan kepada anak buahnya untuk menginstruksikan kepada siswa agar memasuki barisan.
Jam 09.15 upacara dimulai....
siswa berbaris dengan rapi...
Jam 09.30 satu per satu siswa mulai berjatuhan. Terhitung 6 orang siswa pingsan selama upacara. Sebagian besar mundur teratur ke tempat teduh; bermacam-macam alasan siswa yang mundur teratur tersebut. Ada yang pusing, sakit, mengantar teman yang sakit, sampai yang tidak jelas apa alasannya karena diantara mereka ada yang mundur sambil tertawa-tawa.
Jam 09.45 sekitar seperempat dari para siswa sudah berpindah ke tempat teduh. Yang masih di barisan sebagian kecil ada yang jongkok, bersenda gurau, dll.
Sungguh suasana upacara yang kacau untuk standar upacara tingkat kabupaten.
Parahnya lagi, orang-orang yang berada di tempat teduh tersebut acuh tak acuh terhadap jalannya upacara. Asyik mengobrol, bersenda gurau, dll. Bahkan saat pengibaran bendera tiba, sebagian besar dari mereka tidak tahu jika tidak diinstruksikan berdiri oleh petugas Satpol PP. Parah...

Mau jadi apa negara ini jika disuruh berdiri 2 jam saja memperingati kemerdekaan siswa tidak bisa melakukannya dengan baik????

Tapi pertanyaan itu berubah ketika saya melihat ke barisan guru dan para pegawai. Sebagian dari mereka pun melakukan hal yang sama!!!!

Berarti bukan salah siswa kondisi ini terjadi...
Kitalah para guru yang belum berhasil mendidik para siswa kita untuk menghargai pengorbanan para pahlawan kemerdekaan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar